Padang – SMP PMT Prof. DR. Hamka II Padang memiliki ciri khas pada sistem pembelajaran, yaitu Moving Class. Moving Class merupakan metode pembelajaran yang berpindah-pindah sesuai dengan mata pelajarannya. Sistem Moving Class dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa karena proses pembelajaran berlangsung dengan situasi kelas yang berbeda-beda sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajari.
“Di SMP PMT Prof. DR Hamka II Padang memiliki empat belas kelas belajar, yang terdiri dari dua kelas IPA, dua kelas Matematika, dua kelas IPS, satu kelas PABP, satu kelas Bahasa Inggris, dua kelas Bahasa Indonesia, satu kelas Seni Budaya, satu kelas PKn, dan dua kelas Tahfiz. Selain ruang kelas, SMP PMT Prof. DR Hamka II Padang juga di lengkapi dengan labor komputer dan labor IPA. Sekolah akan terus berusaha memaksimalkan Ruang belajar agar tetap nyaman dan membuat suasana belajar tidak monoton” ujar Ustazah Deci Lisma Karnela, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana.

Beberapa kelas Belajar di , SMP PMT Prof. DR Hamka II Padang
Masing-masing kelas telah didekorasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tentu saja ada kreativitas siswa yang tersalurkan melalui gambar-gambar yang tertera di dinding kelas. Banyak siswa hamka yang memiliki kemampuan dalam mebuat Desain gambar dan ide kreatif lainnya, sehingga dalam mendekorasi kelas sekolah melibatkan siswa sehingga kreatifitas siswa tersalurkan dengan baik.
Moving Class ini membuat Santri Hamka menjadi lebih aktif dan disiplin karena sistem ini telah menjadikan santri harus datang lebih tepat waktu dan tidak bermalas-malasan. Dengan Moving Class ini siswa dan guru tidak terikat hanya pada satu kelas, sehingga guru dan murid tidak mudah bosan dalam proses pembelajaran sehingga sistem ini diharapkan dapat memkasimalkan proses pembelajaran yang berlangsung.
Menurut penjelasan dari Kepala Sekolah, Ustad Debi Yuliandra, S.Pd.I., M.Pd., selain siswa yang harus datang tepat waktu, dengan moving class guru mata pelajaran tersebut juga harus menunggu dan menyambut kedatangan siswa di kelas. Sehingga antara siswa dan guru terbangun interaksi yang positif dan sinergis.
Writer: Lova Lovenia, M.Pd dan Deci Lisma Karnela, M.Pd